Langit begitu indah warnanya berwarna Jingga karena saat itu sore hari ya kira-kira pukul jam setengah 04.00 sore aku memakai sepatu lari lalu berjalan menuruni perbukitan Entah kenapa aku lebih suka jogging di area perbukitan ada Jalan Setapak yang bisa aku gunakan untuk berlari aku bisa menghirup udara segar di sini berbeda dengan ketika aku berlari di stadion atau lapangan aku terus Menelusuri Jalan Setapak sambil berharap aku bisa menemukan orang lagi ML Hahaha bukan tidak mungkin lo karena aku sering menemukan sepasang anak ABG sedang asik asik di semak semak belukar kadang di bawah pohon pokoknya seru deh melihat b**** live Oke aku masih berjalan sampai akhirnya mataku menangkap seorang laki-laki sedang mencangkul tanah di bawah pohon karet aku mengendap-endap di balik rimbunnya semak belukar diam diam aku mengintip Siapakah lelaki itu ternyata lelaki itu sering lewat di depan kos kosan ku kalau mau pergi ke ladang tingginya sekitar 180 cm kulitnya sawo matang usianya sekitar 27 tahun hidungnya mancung bibirnya mungil lumayan tampan naluri homo ku mulai ber Gejolak apalagi ketika aku melihat tonjolan-tonjolan menggembung dalam celana aku pun mulai menyusun siasat Bagaimana caranya agar aku bisa menikmati k***** di dalam celana itu seketika aku lepas Celanaku lalu aku berlari menghampiri orang itu sambil berpura-pura kesakitan aku genggam penisku "mas mas tolong aku tititku digigit semut"
Selasa, 02 Oktober 2018
Selasa, 29 Mei 2018
bapak sugeng
Entah dosa apa yang di perbuat oleh sumiyati (seorang tki )
yang meninggalkan kedua anaknya di rumah dalam kemiskinan,
Aldo 17 tahun, dan dimas 14 tahun, kedua anak laki laki ini
di tinggal oleh ibunya dari kecil..
Gw berkesempatan ngobrol dengan aldo, saat itu aldo sudah
jadi escort berondong ..
‘’hay aldo , ‘’
‘’udah lama bang…??”
Ucap aldo menjabat tanganku, matanya tajam, tapi senyum
dengan gigi gingsul itu membuat hati para wanita luluh di hadapan nya, (gay jg
pasti)
Okay, sambil meminum secangkir kopi aldo menceritakan
kisahnya kepadaku..
Saat itu aldo kecil dan dimas tinggal bersama neneknya,
ibunya yang bekerja jadi tki ke Malaysia tidak kunjung kabar, jangankan
mengirimkan uang, karena masalah ekonomi itulah aldo terpaksa meninggalkan
bangku sekolahnya, dia bekerja menjadi penabuh gendang di sebuah kesenian
traditional jaranan, sementara dimas masih bisa sekolah dengan biaya bantuan
dari sodaranya,
Kalau dari wajah sih kedua bocah ini bisa di bilang lumayan
ganteng, dengan kulit kuning langsat serta paras yang manis membuat mereka
terlihat menarik meski kemiskinan menyelimuti tubuh mereka,
Saat itu hari senin, aldo kecil berjalan menelusuri
pinggiran jalan memunguti sisa botol air mineral, keringat mengucur di
tubuhnya, tanpa sepengetahuan nya ada sepasang mata mengintai gerak geriknya,
Aldo mencoba berteduh di bawah pohon mahoni yang lumayan
rindang, di keluarkan nya air minum yang dia bawa dari rumah,
‘’golek opo le…???”
Sapa seseorang yang membuat aldo tersedak, aldo langsung
membalik tubuhnya..
Seorang laki laki paruh baya berdiri di belakangnya,
Laki laki yang dia kenal sebagai orang yang di segani karena
jabatan dan harta yang berlimpah di kampungnya itu.
‘’golek botol pak’’
Jawab aldo jujur
‘’la umahmu ngendi…..??”
‘’neng janur sari pak, tinggal sama embah……’’
Maka terjadilah percakapan yang sangat serius di antara
mereka,
Sebut saja pak sugeng, dia merasa iba dengan keadaan aldo
dan punya rencana untuk mengangkatnya menjadi anak,
Aldo menyetujuinya asalkan dia bisa membawa adiknya serta..
Dan pak sugeng pun setuju, rencana sore hari mereka akan
meminta ijin kepada embah untuk membawa aldo dan dimas tinggal di rumah pak
sugeng.
ayah tiri
poniah, seorang wanita paruh baya yang menghabiskan hidupnya
untuk bekerja manjadi TKW, usianya sudah menginjak 40 tahun, bukan kali pertama
poniah bekerja manjadi Tkw , dia sudah bulak balik menapaki dunia per TKW an,
dari Malaysia, arab Saudi, hongkong, Taiwan,
dia memiliki dua anak yang satu laki2 kelas 2 smp, dan satu
lagi laki2 juga masih kelas satu SD, kedua anak laki2 poniah ini memiliki wajah
indo, konon kabarnya yang berdesus (hahaha berdesus dong) anak anak itu hasil
hubungan poniah dengan bos2 di luar negri sana, hal itu pula yang membuat suami
pertama dan keduanya meninggalkan nya , selama menjanda dan bekerja di luar
negri poniah menitipkan anak anaknya kepada orang tuanya, imbalan nya adalah
biaya hidup mereka di tanggung poniah sepenuhnya,
poniah memang paling maju disbanding sodara sodara yang lain
nya, seolah uang bukan hal yang perlu di risaukan oleh poniah, tiap bulan
poniah mengirim uang kepada orangtuanya,
tahun ini poniah pulang ke indonesia karena kontrak kerjanya
sudah habis, seolah kedatangan artis ibukota poniah di sambut gembira oleh
penduduk kampung, poniah yang memermak habis penampilan nya membuat dia
terlihat kontras sekali dengan kumuhnya pedesaan itu…
‘’ayune to koe pon,,,,,,,,,piye kabare’’ sapa seorang penduduk
desa sambil sun pipi kanan dan kiri, merangkul poniah
‘’ahhh matur nuwon yuk, aku bioso wae kok……’’
Jawab poniah dengan rendah hati, dan khas medok nya tidak
hilang sama sekali…
‘’monggo sedulur kabeh, dimakan seadanya,,,,,,,silahkan ojo
malu2’’
Poniah mempersilahkan tetangga2 yang menengoknya di rumah
untuk mencicipi makanan yg di bawanya,
Sebulan sudah poniah di rumah, hidup sebagai janda ternyata
membuatnya susah sendiri, banyak pria2 menawarinya untuk menjadi istri, tapi
poniah menampiknya dengan halus, sampai ahirnya poniah jatuh hati kepada
seorang pria muda ( brondong) , BAGUS
namanya, seorang pria 20 tahun, memiliki wajah maskuin serta tubuh yang
sangat sempurna, memek poniah kembang kempis ketika melihat bagus sedang
bermain volley di lapangan desa,tonjolan di kolor nya menyembul,,,poniah pun
tak segan segan mengutarakan keinginan untuk menikah dengan bagus, lampu hijau
pun terlihat dari bagus, bagus yang putus sekolah dan memang pengangguran
menerima dengan senang hati,
‘’gak dapet enome ya dapet duite, kalo ngentot tempelin
poster syahrini aja mukanya gus’’
Ledek teman teman nya, agus pun ikut terkekek melayani
ledekan teman teman nya
Pesta pernikahan pun di adakan, bagus kini resmi menjadi
suami poniah,
Menjadi suami poniah yang banyak duitnya merubah bagus yang
kere menjadi pria berduit,
Motor ninja siap di tungganginya, HP canggih, serta dompet
yang selalu terisi,
Imbalan nya adalah dia harus ngentotin si poniah terus
menerus, siang malam seolah tak ada waktu buat beristirahat, memek poniah
selalu gatal mendambakan coblosan rudal si bagus ini…
Bagus memang di anugrahi kontol yang panjang dan besar,
seperti milik orang negro…
Poniah sampai menjerit2 keenakan ketika bagus memompa
memeknya, dia tidak perduli suaranya akan terdengar tetangga atau kedua anaknya
yang masih kecil2,
Bahkan aktifitas sex itu sudah tak memiliki batas lagi,
poniah tak segan harus ngentot di ruang tamu, atau di dapur, atau di setiap
sudut rumah, poniah tak perduli apakah anak anaknya akan melihat aktifitas
mereka,
‘’sing penting josssss……..ahhhh…….ahhhh…….ahhhhhhh’’
Poniah merem melek, kadang suaranya terdengar seperti
kesakitan , menangis, kemudian tertawa keenakan, terus menjerit2, ahhhh dasar
wanita binal….
Dia tidak sadar sepasang mata selalu melihat aksi mereka,
Daus, bocah kelas 2 smp itu diam diam sering mengintip aksi
ngentot ibunya, dan bagus tau itu…
Bahkan bagus seolah sengaja memamerkan aksi ngentot ibunya,
di sodoknya memek poniah sampai pejuh muuncrat di dalam liang kenikmatan itu.
Bagus berjalan kedalam kamar membiarkan poniah yang
tergeletak di karpet ruang tamu, poniah tertidur kelelahan, di jalan arah kamar
bagus berpapasan dengan daus,
Daus memandang ayah mudanya dengan tatapan sinis
‘’ngapa…??? Mau tak entot juga matamu……???’’
Bentak bagus membuat daus tak berkutik,
‘’plokkk……ploooook,……plokkkkk’’
‘’mamakmu doyan sama ini nih,,,,,,,”
Bagus memukul2kan kontolnya ke telapak tangan, daus bergidik
kemudian lari lagi ke kamarnya….
Berbeda dengan daus, anak kedua poniah yang bernama kiki
sangat lengket dengan ayah mudanya,
Kiki kecil senang sekaLI di ajak jalan kesana kesini oleh
ayah mudanya, kiki bangga ber ayahkan bagus,
Bulan ini poniah mengadakan reunion sesame TKI , di bali…
Poniah pamit seminggu buat liburan, dan sarat dari
perkumpulan itu adalah tidak boleh membawa siapapun termasuk keluarga atau
suami,
’ ini adalah moment single ladies loh mas….’’
Poniah pun pamit, sementara bagus harus menjaga rumah dan
anak anaknya,
Suatu hari……
Daus sedang berdua di kamar bersama adiknya, sementara bagus
sedang keluar rumah, mungkin seperti biasa dia mabuk2an bersama teman2 nya…
Daus sedang membaca buku pelajaran nya, sementara kiki
tiduran sambil mainan HP kaka nya,
‘’mas daus ada bokep gak….???”
‘’hushhhhh……cah cilik saru…..”
Bentak kaka nya, kiki bangkit dari tiduran nya
‘’kata papi gak apa apa tuh, aku sering nonton sama papi”
Papi (panggilan buat ayah nya yaitu bagus )
‘’hah…..kok bisa, kapan kamu nonton sama orang itu…???”
Daus kaget, kini dia duduk bersila di hadapan ade nya…
‘’tiap hari lah, kalo mau tidur…..papi suka ngajakin nonton
bokep di HP nya, abis itu di praktekin…..”
Jawab kiki lugu sambil tetap matanya tertuju ke layar HP.
‘’praktekin gimana,,,,???”
‘’ya kalo di videonya lagi ngemut titit, aku ya ngemut titit
papi……titit papi gede banget mas, mamas pernah liat belum…???”
Jawab kiki lagi dengan polosnya
‘’kamu ngemut kontol papi itu…???”
Daus mulai marah, dia tidak menyangka apa yang di ceritakan
adek nya…
‘’iya…..kayak ngemutin es krim, nanti papi pipis,,,tapi
pipisnya asin….putih kayak susu….itu susunya papi biar sekolahnya pinter
katanya’’
Mata daus melotot saking marahnya,
‘’malah aku udah di ajarin ngentot sma papi, tadi sore waktu
mandi aku di masukin tititnya papi pantatku’’
‘’masih sakit, masih merah gak mas liatin…..’’
Kiki memelorotkan kolornya kemudian nungging minta di
lihatin kakak nya
Disitu lubang pantat kiki terlihat bolong, merah,,,,,,
‘’titit papi gede banget, aku sampe nangis sakit banget,
tapi sama papi tadi pake handbody nya mami jadi gak sakit2 banget’’
Kiki menaikan lagi kolornya,
Langganan:
Postingan (Atom)